Rabu, 13 Juni 2007

Demilitansi Gerakan Mahasiswa

Sudah hampir 1 dekade Reformasi bergulir, sejak 1998 sampai sekarang gerakan mahasiswa mengalami pasang surutnya dengan berbagai peristiwa yang terjadi di negri ini, hampir dikatakan peran Mahasiswa pun mulai tertinggal dari trek perjuangannya untuk tetap menjadi agent of change dan mengawal agenda-agenda reformasi yang dahulu diusung pada saat menjatuhkan rezim otoritarian.
Peran Mahasiswa hari ini banyak menjadi penonton dari sebuah agenda pertarungan elit politik yang haus kekuasaan, mereka telah terpinggirkan oleh peran pers yang begitu dominan hari ini dalam menyuarakan suara Agenda reformasi dibandingkan dengan Mahasiswa yang cendrung tetap memilih pola aksi lama yaitu turun ke jalan pada saat moment2 tertentu yang sepertinya mengikuti isu yang dibawakan oleh teman2 pers sehingga ketika berita itu habis atau tidak jadi headline lagi di media masa, 'Ya sudah selesai'.
Seperti kehabisan ide dan isu yang akan dimainkan begitulah kondisi Gerakan Mahasiswa saat ini, atau memang tidak pernah membaca atau diskusi rutin tentang isu yang akan dimainkan, atau kadar intelektual yang mulai kurang, atau militansi yang mulai pudar karena tekanan zaman. ada beberapa hal yang perlu terus disikapi oleh Gerakan Mahasiswa Hari ini:
1. Soeharto
Bapak pembangunan kita hari ini tetap menjadi public Figure yang disegani hari ini karena boleh dikatakan dia adalah 'The Untouchable Man' and The Most powerful Man in Indonesia', walau kedudukannya sebagai presiden telah lengser tapi Kekuasaannya tetap eksis ditengah elit politik kita hari ini, bagaimana pemerintah kita punya tekad kuat untuk memenjarakannya kalau penegak hukum kita harus 'Sungkem' dulu sebelum mengintrogasi beliau, sampai saat ini persoalan kasus soeharto tidak terselesaikan oleh pemerintah Sby-JK hari ini sehingga ya jangan kaget apabila Kekuatan politik Soeharto akan Come back secara Real politik di pemilu 2009 nantinya dan berkuasa kembali walaupun bukan Soeharto lagi yang akan menjadi presiden. Pengaruh Kuat kekuasaan lama Seharusnya dapat dihilangkan kalau seandainya kita dapat melakukan Hal yang sama yang dilakukan Negara lain dalam menghilangkan pengaruh status Quo seperti Philipina dan Thailand dimana Ferdinand Marcos dan Thaksin sinawatra diasingkan ke Luar Negri dan Aset Kekayaannya pun dibekukan dan diambil alih oleh Negara sehingga pengaruhnya secara langsung dapat dihilangkan.
2. Korupsi dan Transparansi
Korupsi di negri kita sudah pada kondisi Stadium 3, sudah parah dan boleh dikatakan akan merenggut nyawa Negri ini yang Hampir Colaps oleh Koruptor yang semakin hari semakin bertambah bukannya berkurang, kenapa begitu? karena kalau dulu korupsi Lebih banyak ditingkat pusat sekarang karena otonomi daerah korupsi mulai menjamur ditingkat Pemerintahan daerah diseluruh indonesia. Walau sekarang sudah ada KPK tapi kalau 'Kanker korupsi ini tidak Dibunuh sampai ke akar-akarnya ya tetap saja seperti Sekarang, malah KPKnya yang mulai turut berkolusi dengan para Koruptor, Gila bener".
Sampai saat ini Teman2 Mahasiswa Masih jalan ditempat dalam menyikapi masalah Korupsi dinegri kita dan mulai tidak mau tahu, bisa kita lihat fenomena akhir2 ini seperti Amien rais yang mengungkapkan tentang Dana Kampanye Pilpres 2004 dimana para kandidat mendapatkan Dana kampanye dari aliran dana DKP yang tumbalnya adalah Rohmin dahuri, bolah dikatakan teman2 tidak mampu menyambut isu ini menjadi isu gerakan dan isu ini Mati suri karena Lobi Sby dengan amien beberapa menit di bandara halim.
Bagaimana mau bergerak kalau teman2 selalu terhipnotis oleh berita media masa yang notabene dikendalikan oleh elit2 politik yang berkuasa.
untuk masalah Korupsi ini benar2 perlu tetap menjadi Agenda Teman2 Mahasiswa untuk menyuarakannya sehingga pemberantasan korupsi ini tidak Mati suri dan dikendalikan oleh elit politik yang berkuasa.

Tidak ada komentar: