Jumat, 15 Juni 2007

Pilkada DKI Jakarta, Pilih Figur atau Program?

2 bulan lagi pilkada DKI akan dilaksanakan para kandidat pun telah selesai menjalani proses administrasi maupun tes kesehatan dan sudah ada yang curi start kampanye sebelum bell pertarungan pilkada ini dimulai, boleh dikatakan dua pasangan kandidat yang maju saat ini sama-sama telah melakukan curi Start kampanye Tapi sepertinya ngak ada yang protes tuh!, semuanya telah mulai menuai janji-janji akan memberikan karya yang terbaik untuk membangun ibukota tercinta ini. tapi ada beberapa hal yang perlu kita pahami sebelum kita menentukan pilihan terhadap para kandidat di pilkada DKI esok, yaitu:
1. Track Record
kedua pasangan Kandidat yang ada baik Adang-Dhani maupun Foke-Prijanto adalah dua pasangan yang memiliki Track record yang hampir sama yaitu latar belakang TNI-Polri seperti Gubernur jakarta terdahulu mungkin hanya Dhani anwar yang berasal dari kader Partai PKS, seperti kita ketahui bersama karakter militer khususnya TNI-Polri akhir-akhir ini mendapat sorotan karena suka 'Ngoboi', dar-der-dor begitulah cerita yang sering kita dengar, kejadian di pasuruan, solok, maupun didaerah lainnya. bukan saya anti militer tetapi bagaimanapun budaya militeristik harus mulai pupus di negri kita supaya tidak terus menjadi korban tidak berdosa. selama ini jakarta memang sukses dipimpin oleh pemimpin yang berlatar belakang militer pertanyaannya apakah jakarta hari ini dan kedepan masih memerlukan pemimpin berkarakter Militeristik, jawabnya kita serahkan pada diri kita masing-masing karena punya asumsi yang berbeda tentang hal ini.
2. Program Perbaikan Ibukota
kita selama ini sering larut atau terlena dengan slogan para kandidat yang bungkusnya bagus tapi tanpa isi yang berarti atau pada akhirnya 'janji tinggallah janji', ini sudah budaya para calon pemimpin kita dinegri ini untuk mendapatkan suara dari konstituennya. kalau bisa kita mulai saat ini adalah membuat kontrak politik yang jelas antara konstituen dengan para kandidat yang maju, dimana kontrak politik itu berisikan program perbaikan ibukota baik masalah banjir, kemacetan, sarana transportasi, pegangguran, kemiskinan dll. dan kontrak itu mereka tandatangani dan sesudah mereka salah satu terpilih Masyarakat maupun DPRD Dki jakarta bersama-sama dapat mengevalusinya setiap tahun, sehingga tidak adalagi interpelasi yang dilakukan anggota DPRD tanpa alasan dan sebab musabab yang jelas serta tidak ada relevansinya dengan kontrak politik dengan para konstituen pemilihnya.
3. Transparansi dan Akuntabilitas
Isu Korupsi dana DKP memang telah tenggelam karena Bargaining politik Amien dengan SBY, tapi ini harus menjadi pelajaran bagi para kandidat untuk mengevalusi kinerja Team sukses Pilkada ini untuk menerima dana kampanye Pilkada secara transparan dan akuntabel sehingga tidak menimbulkan konflik dibelakang harinya yang menimbulkan konflik politik yang tidak sehat dan menggangu jalannya stabilitas pemerintahan. Hikmah dana DKP ini harus lebih ditekankan bagaimana para kandidat ini menerima dana dan darimama sumbernya sehingga dari sana terlihat bahwasanya kandidat yang terpilih nantinya adalah benar-benar bersih dari dana Korupsi yang menjadi budaya ditengah para elit untuk mendapatkan 'Dana taktis' kampanye yang bersumber dari BUMN maupun BUMD atau Departemen maupun Dinas yang selama ini menjadi sapi perahan para elit untuk meraih kekuasaan.

Rabu, 13 Juni 2007

Demilitansi Gerakan Mahasiswa

Sudah hampir 1 dekade Reformasi bergulir, sejak 1998 sampai sekarang gerakan mahasiswa mengalami pasang surutnya dengan berbagai peristiwa yang terjadi di negri ini, hampir dikatakan peran Mahasiswa pun mulai tertinggal dari trek perjuangannya untuk tetap menjadi agent of change dan mengawal agenda-agenda reformasi yang dahulu diusung pada saat menjatuhkan rezim otoritarian.
Peran Mahasiswa hari ini banyak menjadi penonton dari sebuah agenda pertarungan elit politik yang haus kekuasaan, mereka telah terpinggirkan oleh peran pers yang begitu dominan hari ini dalam menyuarakan suara Agenda reformasi dibandingkan dengan Mahasiswa yang cendrung tetap memilih pola aksi lama yaitu turun ke jalan pada saat moment2 tertentu yang sepertinya mengikuti isu yang dibawakan oleh teman2 pers sehingga ketika berita itu habis atau tidak jadi headline lagi di media masa, 'Ya sudah selesai'.
Seperti kehabisan ide dan isu yang akan dimainkan begitulah kondisi Gerakan Mahasiswa saat ini, atau memang tidak pernah membaca atau diskusi rutin tentang isu yang akan dimainkan, atau kadar intelektual yang mulai kurang, atau militansi yang mulai pudar karena tekanan zaman. ada beberapa hal yang perlu terus disikapi oleh Gerakan Mahasiswa Hari ini:
1. Soeharto
Bapak pembangunan kita hari ini tetap menjadi public Figure yang disegani hari ini karena boleh dikatakan dia adalah 'The Untouchable Man' and The Most powerful Man in Indonesia', walau kedudukannya sebagai presiden telah lengser tapi Kekuasaannya tetap eksis ditengah elit politik kita hari ini, bagaimana pemerintah kita punya tekad kuat untuk memenjarakannya kalau penegak hukum kita harus 'Sungkem' dulu sebelum mengintrogasi beliau, sampai saat ini persoalan kasus soeharto tidak terselesaikan oleh pemerintah Sby-JK hari ini sehingga ya jangan kaget apabila Kekuatan politik Soeharto akan Come back secara Real politik di pemilu 2009 nantinya dan berkuasa kembali walaupun bukan Soeharto lagi yang akan menjadi presiden. Pengaruh Kuat kekuasaan lama Seharusnya dapat dihilangkan kalau seandainya kita dapat melakukan Hal yang sama yang dilakukan Negara lain dalam menghilangkan pengaruh status Quo seperti Philipina dan Thailand dimana Ferdinand Marcos dan Thaksin sinawatra diasingkan ke Luar Negri dan Aset Kekayaannya pun dibekukan dan diambil alih oleh Negara sehingga pengaruhnya secara langsung dapat dihilangkan.
2. Korupsi dan Transparansi
Korupsi di negri kita sudah pada kondisi Stadium 3, sudah parah dan boleh dikatakan akan merenggut nyawa Negri ini yang Hampir Colaps oleh Koruptor yang semakin hari semakin bertambah bukannya berkurang, kenapa begitu? karena kalau dulu korupsi Lebih banyak ditingkat pusat sekarang karena otonomi daerah korupsi mulai menjamur ditingkat Pemerintahan daerah diseluruh indonesia. Walau sekarang sudah ada KPK tapi kalau 'Kanker korupsi ini tidak Dibunuh sampai ke akar-akarnya ya tetap saja seperti Sekarang, malah KPKnya yang mulai turut berkolusi dengan para Koruptor, Gila bener".
Sampai saat ini Teman2 Mahasiswa Masih jalan ditempat dalam menyikapi masalah Korupsi dinegri kita dan mulai tidak mau tahu, bisa kita lihat fenomena akhir2 ini seperti Amien rais yang mengungkapkan tentang Dana Kampanye Pilpres 2004 dimana para kandidat mendapatkan Dana kampanye dari aliran dana DKP yang tumbalnya adalah Rohmin dahuri, bolah dikatakan teman2 tidak mampu menyambut isu ini menjadi isu gerakan dan isu ini Mati suri karena Lobi Sby dengan amien beberapa menit di bandara halim.
Bagaimana mau bergerak kalau teman2 selalu terhipnotis oleh berita media masa yang notabene dikendalikan oleh elit2 politik yang berkuasa.
untuk masalah Korupsi ini benar2 perlu tetap menjadi Agenda Teman2 Mahasiswa untuk menyuarakannya sehingga pemberantasan korupsi ini tidak Mati suri dan dikendalikan oleh elit politik yang berkuasa.

Selasa, 05 Juni 2007

FENOMENA TUKUL

Kata-kata balik ke laptop begitu terkenal hari ini begitu juga kata ndeso, katro dll yang dipopulerkan oleh tuku arwana dalam acara empat mata ditrans 7 , acara ini cukup terkenal dan fenomenal diklangan masyarakat indonesia saat ini, karena penuh dengan humor yang mengigit dan mengelitik para pemirsanya dan juga dibeberapa negara tetangga maupun eropa dan amerika tentunya yang paham dengan bahasa indonesia. ada beberapa hal yang perlu kita ambil nilai positifnya dalam kehidupan kita dari acara yang sebenarnya just kidding and just for laugh (kata tukul.red) ini yaitu:
1. Siap menerima kritik ataupun dikritik
terkesan memang para narasumber yang diundang pada acara itu pada tiap topiknya sering melecehkan keburukan wajah tukul yang fenomenal itu, tapi tukul menanggapi dengan guyonan yang pas dan menggelitik seperti: jelek2 tapi menghasilkan banyak uang , biar jelek tapi jutaan orang senang ngeliatnya,dan banyak lagi pernyataan ayang begitu pas. tukul begitu siap untuk dicerca,dimaki dan terkadang dilecehkan walau terkesan memang sudah skenarionya tapi ini perlu menjadi sebuah pembelajaran tidak semua kritikan ditanggapi dengan emosi atau marah kita hanya perlu mengalihkan emosi tersebut dari negatif ke positif dimana guyonan menjadi senjata penangkis yang ampuh sehingga dapat membuat kita tersenyum pada saat dikrtitik walau kritik tersebut memang perlu kita tanggapi dengan baik.
2. substansi bukan bungkus
wajah tukul memang jelek dan Ndeso tapi tukul memberikan wacana dalam memandang sesuatu lebih mengarah pada substansi atau isi daripada bungkus yang mempesona tapi tidak memberikan Added Value atau nilai tambah. kita hari ini sering terpesona dengan kemasan yang cantik, gagah, tampan dan rupawan tapi isinya tidak memberikan apa-apa bagi kehidupan kita hanya kesenangan sesaat yang terkadang menyesatkan.
3. stimulan bagi demokrasi
kritikan, cacian , makian dan pelecehan bukanlah hal yang tabu bagi proses pendewasaan demokrasi kita yang masih labil dalam tataran aksi, proses PENEGAKAN demokrasi kita masih panjang dibandingkan dengan negara maju lainnya.
4. belajar menerima keadaan yang ada.
tukul menerima kondisi wajahnya dengan aksi yang fenomenal, tidak membuat dirinya rendah dimata orang lain justru menjadikannya bijakasana dan low profile dalam menanggapi setiap cercaan menjadi peluang untuk memberikan nilai tambah terhadap dirinya.
terus maju Empat Mata, setelah menjadi acara talk show Number one diindonesia tidak ada salahnya untuk menjadi talk show Nomor wahid didunia mengalahkan talkshownya OPrah.

Senin, 04 Juni 2007

Budaya Koboi para Aparat

Film koboi menjadi trend dinegeri kita dari 1980-1990an menjadi tontonan yang mengasyikkan dilayar kaca negri kita pada waktu itu, sampai pada trend pemakaian simbol-simbol koboi pun banyak digemari tak pelak wajah negri inipun tumbuh subur budaya koboi yang berasal dari negri paman sam. secara tidak sadar karakter maupun budaya hidup koboi mulai membumi oleh para penggemarnya sampai saat ini.

Tapi celakanya budaya itu kini dipertontonkan oleh aparat penegak hukum kita yang notabene sudah diberikan pendidikan maupun tes phisikotes untuk dapat memegang senjata api yang hanya diberikan kepada mereka untuk menjalankan tugas negara untuk melayani dan melindungi Masyarakat.

Kasus-kasus penembakan yang dilakukan aparat TNI maupun POLRI akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan kita semua terhadap keamanan maupun kenyamanan kita untuk hidup dinegri ini, baik kasus penembakan oknum TNI terhadap masyarakat di solok maupun pasuruan atau kasus penembakan sesama anggota Polri antara atasan dengan bawahan. adalagi yang lebih serunya yaitu perang antara aparat TNI dengan Polri karena masalah sepele. itu semua menunjukkan betapa memprihatinkanya kondisi emosional para Aparat kita dalam memegang amanah sebagai Aparat Penegak Hukum dan Pelindung masyarakat.

Berbagai opinipun muncul tentang cara mengatasi tingkah polah aparat kita yang suka "ngoboi" ini untuk berbenah diri baik secara emosional maupun operasional, tapi itu semua apakah dapat menyelesaikan masalahnya? yang jelas itu semua menampakkan bagaimana kondisi penegakan Hukum dan Ham dinegeri kita masih sangat lemah baik ditinjau dari sisi perundang-undangan maupun Aparat penegak Hukumnya yang emosinya dalam memegang senjata masih labil walaupun sudah diberikan tes psikotes.

Minggu, 03 Juni 2007

About Me!

sudah hampir 10 tahun saya tidak aktif lagi untuk menulis lagi tentang berbagai hal, terutama tentang kondisi kekinian, pada saat menjadi aktivis Mahasiswa saya banyak membaca maupun menulis tapi setelah bekerja kebiasaan seperti itu menjadi terkebiri karena situasi dan kondisi pekerjaan yang menuntut profesionalitas dan dedikasi. hari ini saya berjanji untuk terus menulis dan terus mengasah kembali kemampuan saya untuk menganalisa berbagai hal tentang apa saja, apakah tulisan untuk saya pribadi atau untuk agama, bangsa dan negara kita indonesia yang mulai kehilangan jatidiri diterjang arus globalisasi, informasi dan teknolog.
mudah-mudahan apa yang saya tulis dapat berguna bagi kita semua minimal menjadi wacana yang sehat Amin, semoga Allah Meridhoi cita-cita saya ini.